Pengaruh Gaya Aksi


Pengaruh Gaya Aksi

Oleh : Deriani Ritonga_Pendidikan Fisika_UR


Saat  ini  di  era  globalisasi  seharusnya  kaum  muslim  sadar  bahwa  mereka sedang di uji, setiap saat keimanan mereka dalam kondisi diperangi habis- habisan oleh nilai-nilai sekular-liberal yang dapat mengikis dan menghancurkan pemikiran islam dan keimanan mereka. Yang paling umum adalah berbentuk provokasi dan propaganda yang disebarkan secara langsung maupun tidak langsung melalui media massa , pendidikan dan sosial budaya yang sang saat ini banyak umat manusia yang didominasi oleh muslim dengan pemikiran barat yang sekuler- liberal.

Hasil penelitian kumulatif terhadap lebih dari 70 negara yang dianggap mewakili   80 persen penduduk dunia yang dilakukan World Value Survey (WVS) pada tahun  1995  - 1996 dan  2000  -  2001  membuktikan bahwa islam  dan  barat memiliki  perbedaan  nilai  yang  tajam.  Hasil  penelitian  juga  membuktikan  bahwa kultur adalah penyebab perbedaan. Perbedaan budaya itulah yang menjadi dasar perbedaan pemikiran antara pandangan islam dan barat. Sangat disayangkan umat islam kini lebih condong untuk berpandangan hidup ke barat dibanding ke islam sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kalau saya hidup berislam, saya ragu akan hidup sukses. kalau saya hidup berislam, saya akan dianggap orang kolot dan ketinggalan zaman . itulah sebagian pemikiran yang mungkin pernah terlintas di benak kita.

Fenomena tersebut terjadi saat ini dan tengah menjangkiti pemikiran sebagian dari umat Islam. Mereka merasa bahwa dengan hidup berislam banyak hal di dunia ini yang tak bisa dia wujudkan. Banyak aspek kehidupan yang akan terganggu karena dia hidup secara Islam. Sebagian dari kita khawatir dengan berislam, jenjang karirnya akan menjadi terganggu. Sebagian lagi berfikir, kalau dia hidup berislam maka pendidikan atau sekolah akan tertinggal dan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman.  Yang  lain  berprasangka,  jika  dia  hidup  berislam  maka  akan  rusaklah pergaulan karena dipikirnya banyak aturan yang mengekang.



Dari  segi  pendidikan,  kita  mengaku  orang  Islam,  tetapi  masih  juga  kita jadikan tokoh dan ilmuwan barat sebagai pijakan. Di bidang filsafat, kita fanatik terhadap tokoh-tokoh seperti Thomas Hobbes, Benedict Spinoza, John Locke, JJ Rousseau, David Hume, Immanuel Kant, Hegel, Bertrand Russel, Emilio Betti, GadamerJurgeHabermas,  Imanuel  Kant,  Karl  Marx,  dan  lainnyaPadahal pemikiran  Kant  telah  melahirkan  paham  atheisme  yang  diusung  oleh  Ludwig Feurbach dan Karl Marx. Yang lebih parah, Marx pernah berpendapat bahwa agama adalah candu. Agama adalah faktor sekunder, faktor primernya adalah ekonomi.

Di saat kita sibuk mengkaji dan mempelajari teori-teori barat, kita malah dilupakan untuk mengkaji Al-Quran dan Al-Hadits. Padahal keduanya adalah sumber dari segala disiplin ilmu, seandainya kita mau sungguh-sungguh mengkaji dan mentadaburinya. Ulama-ulama salaf juga tak kalah hebatnya memberikan cakrawala keilmuan kepada kita. Sebaliknya malah kita abai terhadap tokoh-tokoh Islam seperti Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, Imam Al Ghazali, Ibnu Khaldun, dan lainnya. Padahal dari merekalah terbangun konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan termasuk di dunia barat saat ini.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? Padahal Islam telah memberikan bukti nyata kepada kita. Sejak risalah Islam di bawa Rasulullah SAW, kemudian diikuti dengan era kekhalifan, dan dilanjutkan dengan sistem kedinastian, Islam telah mengukir kegemilangan  dan kesuksesan di segala aspek kehidupannya. Kejayaan Islam tercatat dalam sejarah berlangsung selama ribuan tahun, yang sampai saat ini belum ada satupun sistem/rezim yang dapat menandinginya. Apakah hal tersebut belum menjadi bukti dan pelajaran yang nyata bagi kita?


Hanya karena kesuksesan barat beberapa akhir abad ini, kita telah dibutakan dan  dijauhkan  dari  Islam.  Kita  seolah  lupa,  bahwa  kita  mempunyai  sistem  dan pijakan yang lebih dasyat dari yang dimiliki kaum barat saat ini. Sebagai umat Islam seharusnya kita bangga akan identitas keislaman kita, bukan sebaliknya malah minder dan apriori terhadap ajaran Islam.





Saatnya kita ubah pemikiran dan pemahaman kita tentang Islam. Yang dibutuhkan saat ini adalah kita  menjadi umat Islam yang benar-benar mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh bukan terkotak-kotakan.
Marilah kita ubah cara pandang dan pemikiran kita terhadap ajaran Islam. Jadikan Islam sebagai landasan dalam berbagai di segala aspek kehidupan. Yakinlah dengan hidup berislam kita akan sukses dunia dan akherat. Mari kita mulai bersama dan aplikasikan saat ini juga. Kalaupun nanti kita gagal, berarti yang salah bukan sistem Islamnya, tetapi kitalah yang salah memahami dan mengaplikasikannya.


….  Barangsiapa  yang  bertakwa  kepada  Allah  niscaya  Dia  akan  mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka- sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS Ath-Thallaq : 2-3)



Daftar Pustaka









Komentar

Postingan Populer