PENGGUNAAN PANDANGAN HIDUP ISLAM SEBAGAI UPAYA PENYELEMATAN BANGSA INDONESIA DARI KEMEROSOTAN MORAL, MENTAL DAN INTELEKTUAL

PENGGUNAAN PANDANGAN HIDUP ISLAM SEBAGAI UPAYA PENYELEMATAN BANGSA INDONESIA DARI KEMEROSOTAN MORAL, MENTAL DAN INTELEKTUAL
Oleh : Lucy Maryeni_Pendidikan Matematika_UR
Seperti yang kita lihat dan rasakan, bangsa Indonesia saat ini tengah mengalami kemerosotan moral, mental dan intelektual. Hal ini ditandai dengan masyarakat yang bertindak anarkis dalam antisosial dan antikemapanan, berdemonstrasi dengan cara merusak. Para pejabat menumpuk kekayaan sebanyak – banyaknya untuk kepentingan pribadi dengan cara korupsi atau menyelewengkan amanahnya tanpa merasa bersalah. Tawuran antar pelajar dan antar mahasiswa, maraknya penggunaan dan peredaran narkoba serta pornografi yang mengancam masa depan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Para pengadil yang diadili, aparat keamanan yang diamankan, serta para politisi dan elit kekuasaan yang tidak peduli dengan etika berpolitik dan nasib rakyatnya yang kesusahan.
            Di daerah tertentu muncul keinginan untuk melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena ketidakpuasan pembagian “kue” pembangunan dari pusat. Kondisi tersebut diatas kalau dicermati adalah karena sumberdaya manusia Indonesia yang mengalami penurunan kualitas hidupnya. Faktor manusia menjadi ujung tombak mencegah keterpurukan bangsa dan negara. Sumber daya manusia adalah kunci sehingga perlu dipersiapkan secara terstruktur dan terencana. Repotnya pengembangan kompetensi dan karakter manusia Indonesia kurang mendapat perhatian serius, tidak hanya tercermin dalam penganggaran , tetapi juga dalam pengembangan praktis pendidikan.
            Menurut Koentjaraningrat (2004 : 37- 38) , manusia Indonesia mengidap mentalitas yang lemah, yaitu konsepsi atau pandangan dan sikap mental terhadap lingkungan yang sudah lama mengendap dalam alam pikiran masyarakat, karena terpengaruh atau bersumber kepada sistem nilai budaya (culture value system ) sejak beberapa generasi yang lalu, dan baru timbul sejak jaman revolusi yang tidak bersumber dari sistem nilai budaya pribumi. Artinya, kelemahan mentalitas manusia Indonesia diakibatkan dua hal, yaitu karena sistem nilai budaya negatif yang bersal dari bangsa sendiri dan dari luar akibat penjajahan bangsa lain.

Kentjaraningrat (2004:45) memperinci kelemahan mentalitas manusia Indonessia, diantaranya :
1.      Sifat mentalitas yang meremehkan mutu
2.      Sifat mentalitas yang suka menerabas
3.      Sifat tidak percaya kepada diri sendiri
4.      Sifat tidak berdisiplin murni
5.      Sifat mentalitas yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh.
Kelemahan diatas bisa diatasi melalui strategi perubahan sistem nilai budaya. Salah satunya adalah mengubah pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia, tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun pada tingkatan yang berbeda – beda. Pandangan hidup mencerminkan citra diri seseorang karena pandangan hidup itu mencerminkan cita – cita atau aspirasinya.
Menurut Rowland, pandangan hidup bisa diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.      Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan  kebudayaan dan norma – norma yang terdapat dalam suatu negara.
3.      Pandangan hidup yang berasal dari renungan adalah pandangan hidup yang relatif kebenarannya, karena sifatnya individu dan diyakini oleh persepsi diri sendiri .
Berdasarkan klasifikasi diatas, pandangan hidup tertinggi yang bahkan kebenarannya dianggap mutlak adalah pandangan hidup yang berasal dari agama. Islam sebagai agama yang sempurna, lengkap dan terperinci dapat digunakan oleh bangsa Indonesia dalam memperbaiki pandangan hidupnya. Salah satu ilmuwan yang sependapat dengan hal ini adalah Prof Naqub Al – Altas yang menyatakan bahwa elemen asas bagi world view (pandangan hidup) Islam terutamanya adalah konsep tentang hakekat Tuhan, wahyu ( Al-Qur’an), penciptaan, hakekat kejiwaan manusia, ilmu, agama, kebebasan, nilai dan kebajikan, dan tentang kebahagiaan .
            Pada bidang pendidikan, , pandangan hidup islam bisa dituangkan melalui pembelajaran berbasis adab dan akhlak. Pada titik ini, konsepsi pendidikan Islam meletakkan akhlak sebagai pondasinya sangat tepat dilakukan untuk memperbaiki intelektual sekaligus moral para penerus bangsa. Adab dan akhlak tidak boleh dipahami hanya sebatas tata krama dan etika praktis, sehingga tidak menyentuh nilai – nilai kecendikiawanan dan tradisi keintelektualan yang menjadi basis bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Disinilah terdapat perbedaan antara pendidikan yang dikembangkan Indonesia dengan pendidikan islam. Dalam pendidikan kita, aksiologi ilmu justru diletakkan di urutan terakhir. Tradisi Intelektual dan kecendikiawanan yang seharusnya ditanamkan sejak dini , baru ditanamkan ketika peserta didik menginjak bangku kuliah. Tugas mengkaji, metode penelitian, kemampuan berpikir kritis dan logis, objektif dalam menilai, jujur dan sportif baru diberikan di usia dewasa. Padahal, bila kita benar – benar menginginkna nilai – nilai tersebut dapat tertanam dalam sikap dan perilaku peserta diidk, seharusnya sudah ditekankan dari awal.
            Penggunaan pandangan hidup Islam juga sangat efektif diterapkan pada bidang sosial dan budaya untuk menyikapi kemerosotan moral dan mental di Indonesia. Pandangan sosial islam adalah sebuah pandangan moralitas agama yang mengarahkan manusia untuk berbuat baik antar sesamanya agar tercipta masyarakat yang baik & teratur. Pandangan hidup islam mengatur secara rinci tentang bagaimana seharusnya keadilan dan kebebasan diterapkan dalam kehidupan.
Aspek budaya juga tidak boleh dilepaskan dari pandangan hidup islam, dalam hal ini kebudayaan adalah eksistensi hidup manusia sendiri yang terbingkai dalam nilai – nilai adab dan akhlak. Sejak dari berfikir, berimajinasi dan beraktualisasi diri dalam pilihan realitas kehiudpan, seharusnya didasarkan pada pandangan hidup islam yang nilainya sudah terbukti benar dan baik , agar tercipta masyarakat Indonesia yang lebih manusiawi, penuh warna, dinamik dan memperkya rohani, bukan hanya untuk aktualisasi diri sendiri yang menyebabkan hati mudah tertutup, sehingga cenderung mendorong masyarakat Indonesia melakukan kejahatan.
Dari penjelasan diatas, disimpulkan bahwa penerapan pandangan hidup islam dapat digunakan untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari kemerosotan moral, mental dan intelektual serta melakukan perbaikan pada sekrot pendidikan, sosial dan budaya dan menjadi rahmat bagi semesta alam.




DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat.2004.Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan .Jakarta:Gramedia
Susanto,Happy.2016.Etika Sosial dalam Islam.Bekasi:Jurnal Universitas Islam ‘45
Pasaribu, Rowland Bismark.2013.Manusia dan Pandangan Hidup.Jakarta:Gramedia
Al-Altas.2016.”The World View of Islam, An Outline, Opening Adress”.Kuala Lumpur:Proceeding of inaugural symposium on Islam of islam modernity

Zarkasyi, Hamid Fahmy.2015.Pandangan Hidup dan Tradisi Intelektual Islam.Bandung:Gramedia

Komentar

Postingan Populer