Edukasi #10 : Pemuda dan Islam: Dua Sisi yang Semakin Merenggang

 

Sumber Gambar : Pinterest

Pemuda dan Islam: Dua Sisi yang Semakin Merenggang

   Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, ikhwah fillah! Bagaimana nih, kabarnya hari ini? Sudahkah kita memantapkan keimanan kita hari ini? Ada yang masih ragu untuk melakukan kebaikan? Memang, tak dapat dipungkiri, berbuat baik amatlah berat. Terlebih di masa sekarang ini yang penuh dengan berbagai tantangan dan cobaan. Benar begitu, bukan?

Bisa kita lihat sekarang kondisi pemuda di akhir zaman ini semakin jauh dari Allah SWT. Agama hanya di lisan dan tak lagi diamalkan. Banyak yang mengaku Islam, namun sikapnya lebih parah daripada seorang atheis. Ya, begitulah gambaran kondisi asosiasi pemuda dunia saat ini. Melakukan tindakan yang dilarang agama bukan lagi dianggap sebagai suatu aib, bahkan mereka bangga akan hal itu. Ini membuktikan bahwasanya pemuda semakin jauh dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya yang berbunyi:

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda  akan datangnya hari kiamat adalah: diangkatnya ilmu, merebaknya kebodohan, merajalelanya perzinahan, merajalelanya khamar, sedikitnya jumlah laki-laki, banyaknya jumlah wanita sehingga lima puluh wanita dipimpin oleh satu orang laki-laki”

(HR. Bukhari no. 80)

Perkataan Nabi tersebut satu demi satu mulai menjadi kenyataan seiring berkembangnya zaman. Orang-orang tak lagi takut melakukan perzinahan,  bahkan disalahgunakan menjadi tontonan dan tuntunan. Khamar kini merebak di seluruh penjuru dunia  dan dijadikan minuman sehari-hari.  Selain itu, kita juga bisa melihat bukti nyata dari hadits Nabi di atas, bahwasanya jumlah penduduk wanita di dunia semakin banyak. Dan tak menutup kemungkinan melampaui jumlah laki-laki di dunia ini. Betapa ironisnya peran pemuda saat ini. Padahal sosok pemuda banyak disebutkan di dalam Al-Qur’an . Diantaranya firman Allah SWT dalam Surah Al-Kahfi ayat 13:

نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِٱلْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا۟ بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَٰهُمْ هُدًى

Artinya: “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini (Ashabul Kahfi) dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”

            Dari Firman Allah dalam Surah Al-Kahfi ayat 13 di atas, kita bisa mengikuti perilaku mulia para pemuda Ashabul Kahfi yang memegang teguh keimanannya kepada Allah Swt, karenanya Allah akan memberi tambahan petunjuk kepada kita. Selain kisah ashabul kahfi tersebut, catatan keemasan Islam lainnya bisa kita lihat. Banyak sekali pemuda Islam pada masa lampau menjadi tokoh berpengaruh di dunia. Sebut saja misalnya Usamah Bin Zaid yang berumur 18 tahun diangkat Rasulullah menjadi komandan pasukan muslim saat penaklukan Syam. Kita lihat pula Ibnu Sina yang termashyur di bidang kedokteran dunia yang telah menghafal 30 Juz Al-Qur’an di usia 5 tahun. Al-Fatih yang mampu menaklukkan Konstantinopel di usia muda, dan banyak lagi kisah lainnya.

Nah, bagaimana caranya menjadi pemuda Islami di masa sekarang ini? Ikhwah, banyak cara yang bisa dilakukan pemuda agar dicintai oleh Allah. Diantaranya dengan bertaubat, berzikir, beribadah, bersyukur, menahan amarah, bersedekah, segala hal yang mampu mendekatkan diri kita kepada-Nya dan menjauhkan diri dari segala larangan-Nya. Sudah menjadi keharusan bagi kita sebagai seorang pemuda untuk mampu membendung tradisi buruk yang bertentangan dengan syariat Islam. Jadilah pemuda Islami yang tangguh, tegas menolak kebathilan. Bukan malah sebaliknya. Sudah saatnya pemuda Islami bersatu dan menjalin ukhuwwah dalam hal kebaikan. Salah satunya dengan bergabung di komunitas dan organisasi berbasis Islam, seperti LSO LSI Al-Maidan ini.

 Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis : Sekretaris Umum LSO LSI Al Maidan Gen 23

Editor : Bidang Syiar LSO LSI Al Maidan Gen 23 


 

 

Komentar

Postingan Populer