Edukasi #20 Aku Cuma Manusia
AKU CUMA MANUSIA
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Halo sobat Al-Maidan, kali ini kami dari bidang Syi'ar bersama Wabendum ingin berbagi kutipan dari buku "Hidup Satu Kali Lagi" karya Farah Qoonita, dalam bagian yang berjudul "Aku Cuma Manusia". Yuk, dibaca sampai habis, siapa tau relate sama kamu :)
Dalam hidup, sering kali kita merasa kewalahan menghadapi tumpukan masalah yang seakan tak ada habisnya. Rasa lelah dan ketidakmampuan muncul, membuat kita merasa kecil di hadapan tantangan hidup itu sendiri. Penulis buku ini menggambarkan dengan tepat perasaan tersebut dalam sebuah kutipan yang menyentuh hati:
Seorang manusia yang sudah mungil semakin mengerdil melihat gunungan masalah, tantangan, tugas-tugas, dan impiannya yang tinggi menjulang. Lalu ia berteriak sembari mengumpat, "Aku cuma manusia!"
Manusia yang selalu salah, yang mudah malas, tersesat, futur, sombong, takut, stres, dan banyak sifat buruk lainnya. Kita dirundung perasaan negatif. Dilahap mentah-mentah monster "Aku tidak bisa". Dipecundangi bayangan "Aku takut". Kita jadi merasa kerdil, tak bisa bahkan hanya untuk menegakkan kepala.
Saat ada dalam posisi "Aku cuma manusia". Justru di sana lah kita harus menerima semua kelemahan itu. Kelemahan sebagai "manusia". Justru karena kita hanya manusia yang mudah sekali salahnya, kita tak akan melepaskan ibadah kepada-Nya. Justru karena kita hanya manusia yang mudah sekali sombongnya, kita tak akan melewatkan hari tanpa zikir sambil memaknai seluruh kebesaran-Nya di langit dan di bumi.
Justru karena kita hanya manusia yang mudah sekali maksiatnya, kita tak akan pernah melepaskan tiap detik dari menorehkan amal-amal baik yang bermanfaat. Justru karena kita hanya manusia yang mudah sekali takutnya, kita tak akan pernah melepaskan Al-Qur'an dalam hati kita.
Allah tetap di sana, menunggu kita yang tak sadar sedang ditunggu taubatnya. Allah tetap di sana, menunggu kita mendekat, karena Allah ingin mendekap lebih cepat. Allah tetap di sana, menggantungkan cahaya-Nya di langit-langit dunia. Menunggu kita menggapainya, walau dengan usaha yang sedikit, baiknya Allah tetap turunkan cahaya-Nya, menyesap, mengobati, menerangi.
Justru karena "kita cuma manusia", kita yang benar-benar membutuhkan-Nya.
"Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah, dan Allah Dialah yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha Terpuji. (QS. Fathir: 15)
Kutipan buku diatas mengajak kita untuk merenungkan bagaimana di balik kelemahan kita sebagai manusia, tersimpan kekuatan yang besar untuk terus berusaha dan mendekat kepada-Nya.
Sobat, jangan lupa untuk kembali kepada Allah ya
Karna kita butuh Allah...
Barakallahu fiikum
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Sumber : Buku "Hidup Satu Kali Lagi" Karya Farah Qoonita Hal 95-96
Penulis : Wabendum LSO LSI Al-Maidan Gen Al-Faruq
Editor : Bidang Syi'ar LSO LSI Al-Maidan Gen Al-Faruq
Komentar
Posting Komentar