Edukasi #22 Yang lebih baik dari dirimu itu banyak, dan itu tidak masalah

Sumber Gambar: Pinterest

Yang lebih baik dari dirimu itu banyak, dan itu tidak masalah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Halo sobat, Gimana nih kabarnya ? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT yaa, aamiin aamiin ya rabbal'alamin 

Kali ini syi'ar mengutip dari Buku berjudul "Salah Satu Hal Terjahat yang Dilakukan Manusia Adalah Meragukan Dirinya Sendiri" Karya Febriawan Jauhari. Yuk dibaca sampai habis✨


Beranjak dewasa aku menyadari bahwa yang lebih baik dariku itu banyak, dan ini bukanlah aib, tidak masalah sama sekali. 

Hidup bukan tentang persaingan, tapi pembelajaran. Kita tidak perlu membebani diri untuk bersaing dengan orang-orang sekitar, dengan teman sepermainan yang terlihat lebih melesat, dengan anak tetangga yang selalu dibanggakan ibunya, dengan orang-orang di media sosial yang berlomba-lomba memposting prestasi, kemewahan, serta kekerenan. Tidak periu sama sekali. Yang kita butuhkan adalah belajar dari mereka.

Jika kita menjumpai seratus orang yang lebih berilmu dari kita, maka sejatinya kita sedang berkesempatan untuk menyerap seratus ilmu baru dari mereka.

Jika kita menjumpai seribu orang yang lebih baik dari kita, maka sejatinya kita sedang berkesempatan untuk meneladani seribu kebaikan dari mereka.

Tidakkah ini membuatmu bersemangat? Semakin banyak yang lebih-lebih dari kita, maka semakin banyak pula pembelajaran yang bisa kita dapatkan. 

Teruslah belajar dan teruslah belajar, sampai kemudian suatu hari nanti tanpa terasa kita telah sejajar dengan mereka, atau bahkan melesat lebih tinggi.

Tentang mereka yang lebih baik dari kita itu, pandangilah mereka sebagaimana seorang murid memandangi gurunya. 

Layaknya seorang murid yang belajar bukan untuk bersaing atau menandingi gurunya, pun kita, mari belajar dari mereka tanpa harus menyelubungi diri dengan niat ingin menyaingi. 

Layaknya seorang murid yang tidak iri dengan gurunya, pun kita, tak perlu menyibukkan diri dengan iri kepada mereka.

Karena kita sedang tidak bertanding, maka kita bisa menjalani hidup dengan tenang, tidak merasa diburu waktu atau keadaan; harus sukses di umur inilah, harus punya prestasi di umur itulah, harus seperti dialah, harus sesukses si A atau si B, dan lusinan kekhawatiran lainnya. Meredalah.

Satu-satunya lawan tanding kita adalah diri kita sendiri. Jika memang harus menjadi lebih baik mari menjadi lebih baik daripada diri kita yang kemarin.

Jika memang harus belajar atau bekerja lebih rajin mari menjadi lebih rajin daripada diri kita yang kemarin. Karena mau menang atau kalah, yang menanglah tetaplah diri kita sendiri, baik diri kita yang hari ini, atau yang kemarin. Ini lebih tidak menyakitkan jika dibandingkan bersaing dengan orang lain. 

Banyak yang lebih baik, lebih pintar, lebih sukses dari kita, dan, sungguh, ini tidak apa-apa. Mereka datang bukan untuk membuat kita merendahkan diri, justru untuk meninggikannya dengan cara kita meneladani mereka.

Mereka datang bukan untuk membuat ragu, justru sebagai penguat, "Jika kami saja bisa seperti ini, maka kamu pun juga bisa," begitu kira-kira arti kehadiran mereka.

Alam semesta ini adalah universitas terbesar dan termegah. Dan kita adalah pembelajar di dalamnya.

Kita bisa memetik ilmu dan hikmah dari mana pun dan siapa pun, tanpa perlu membebani diri dengan perasaan gengsi atau merasa lebih tinggi.

"Aku adalah hamba sahaya bagi dia yang mengajariku, walau hanya satu huruf," tutur Ali bin Abi Thalib.


Maka dari itu sobatfillah, mari kita buka hati dan pikiran untuk terus belajar. Jadikan setiap pertemuan sebagai peluang, setiap sosok sebagai guru, dan setiap peristiwa sebagai pelajaran.

Barakallahu fiikum🍀

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Sumber : Buku "Salah Satu Hal Terjahat yang Dilakukan Manusia Adalah Meragukan Dirinya Sendiri" Karya Febriawan Jauhari. Halaman 15-17

Penulis & Editor : Bidang Syi'ar LSO LSI Al-Maidan Gen Al-Faruq

Komentar

Postingan Populer